Menjadi Pribadi Minimalis

Minimalis bukan berarti kere, gak punya duit, miskin, dsb. Minimalis itu berarti mampu memilih mana yang harus dimiliki dan mana yang tidak perlu dimiliki. Itu sedikit pemahaman saya setelah membaca cover dan beberapa halaman di buku Goodbye Things, Hidup Minimalis ala Orang Jepang.

Memang orang Jepang terkenal dengan konsep minimalisnya. Contoh di cover buku tersebut di gambarkan ada sebuah ruangan yang di dalamnya hanya ada kasur, bantal, laptop, kacamata dan dompet. Hal ini jarang sekali ditemukan di kamar-kamar orang Indonesia.

Pribadi minimalis itu diawali dari konsep berpikir bahwa kita tak harus memiliki semua barang yang kita suka. Kita juga tidak harus menyimpan barang jika memang barang itu sudah tidak digunakan lagi. Sehingga barang-barang yang ada di rumah kita benar-benar barang yang memang kita sering gunakan dan butuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Efeknya, barang di rumah kita menjadi lebih sedikit dan rumah kita menjadi terasa lebih luas. Inilah yang menyebabkan kita mungkin lebih suka menginap di hotel dibandngkan di kamar sendiri, karena memang barang-barang di kamar hotel terlihat lebih rapih. Hal itu juga karena tidak banyaknya barang yang menumpuk di kamar hotel.

Belajar Minimalis

Tidak mudah ternyata belajar minimalis, tapi juga tidak susah kalau kita sudah memiliki niat yang kuat. Contohnya saya sudah memiliki rencana untuk mengeluarkan buku-buku dari kamar saya agar kamar terlihat lebih lega. Namun saya masih bingung ingin dikirim ke mana buku-buku itu. Mungkin ada dari kalian yang ingin menampung buku-buku tersebut, yuk silahkan berikan komentar.

Nanti kita lanjut lagi pembahasan tentang Pribadi Minimalis sambil saya selesaikan baca bukunya.

One thought on “Menjadi Pribadi Minimalis

Leave a comment